Senin, 17 Januari 2011

Vacancy @Water Treatment Company

Dear my friends, I need a sales engineer for strengthen my team, the minimum requirements should be :


1. Fresh Graduate from Degree in Industrial Engineering / Mechanical Engineering / Environtmental Engineering
or
D3 with Experienced in sales and handling customer for at least 2 years (max. 5 years).


2. Maximum age: 30 years old.

3. Have a good communication, presentation skill and a "can do" attitude.

4. Fluent in English both oral and written.

5. Result oriented while enjoying the process

6. Computer literated, understanding flow diagram & project tools (we often use MS. Excel with several functions).

7. Owned a personal vehicle is an advantage

Rabu, 24 November 2010

Jenis Filtrasi

Silahkan diunduh tulisan terbaru saya tentang jenis-jenis filtrasi. Dibedakan menjadi tiga bagian : Filtrasi Partikel, Filtrasi Molekul dan Filtrasi tingkat Ionik..

di sini (PDF File, 413 KB)

Selasa, 29 Desember 2009

Sistem Instalasi kebutuhan air untuk Rumah Sakit

Rumah sakit adalah tempat yang unik. di dalamnya terdapat orang-orang yang menginap layaknya hotel, ada orang yang bekerja layaknya di kantor, ada juga restoran dan dapur yang melayani orang yang menginap dan bekerja tadi. Lebih rumit lagi, rumah sakit ada alat-alat besar yang mendukung operasionalnya seperti genset, boiler, clarifier (pemasok air panas) dan alat-alat kesehatan seperti mesin haemodialysa, alat penguji darah dan sejumlah peralatan lain.

Karena kondisi yang unik tersebut, maka desain kebutuhan air untuk rumah sakit tidak dapat disamakan dengan desain kebutuhan air untuk hotel, hunian/residential, mal atau bangunan komersial lainnya. Desain kebutuhan air untuk rumah sakit harus dibuat unik pula berdasarkan pelbagai aktivitas rumah sakit dan orang-orang di dalamnya yang meliputi, pegawai, pasien, pengunjung dan mesin-mesin di dalamnya.

Contoh yang ekstrim untuk ini misalnya kebutuhan air untuk pasien di unit haemodialysa (cuci darah) yang membutuhkan air reverse osmosis dan steril, para pengunjung membutuhkan air bersih untuk aktivitas mereka di MCK, sementara para unit instalasi gizi membutuhkan tingkat kualitas air minum baik untuk supply pegawai atau para pasien rawat inap.

Jika didetailkan lebih jauh, maka kebutuhan air untuk rumah sakit dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Air bersih (Permenkes 416 tentang standard air bersih) untuk MCK dan kebutuhan umum
2. Air lunak / soft water --> heat exchanger, mesin sterilisasi di CSSD, clarifier / air panas)
3. Air Reverse Osmosis yang diaplikasikan untuk :
- Air minum --> untuk instalasi gizi dan kantin / cafetaria
- Unit Haemodialysa
- steam generator di boiler dan alat CSSD
- laboratorium, biasanya ditambahkan lagi deionizer untuk lebih memurnikannya

Kenyataannya, pendirian rumah sakit tidak didasarkan atas kebutuhan tersebut. Rumah sakit baru yang didirikan biasanya hanya menggunakan filter pasir dan karbon aktif saja. Rumah sakit kemudian akan membuat instalasi air bersih parsial di unit-unit yang membutuhkan tingkat kualitas air lebih tinggi. Hal ini menyebabkan biaya lebih tinggi dan tidak efisiennya ruangan yang digunakan karena pengelola harus menyediakan tempat untuk instalasi air parsial tersebut. Belum lagi masalah estetika, karena rumah sakit modern dirancang lebih nyaman bagi para pasien dan pengunjungnya.

Untuk mendapatkan desain kebutuhan air yang efektif dan efisien baik secara budget dan luasan tempat yang dipakai sebaiknya menyarankan kepada arsitek, konsultan ME bekerja sama dengan specialis water treatment yang faham dengan kebutuhan air rumah sakit. Salah satunya bisa kontak di telpon 0856 888 1197 dengan pemilik blog ini :-)

Selasa, 22 Desember 2009

 Jenis-jenis pengolahan limbah cair

Pengolahan limbah dapat digolongkan pada beberapa jenis meliputi: (a) sistem lumpur aktif (b) sistem trikling filter, (c) sistem RBC (Rotating Biolocal Disk), (d) sistem SBR (Sequencing Batch Reactor), (e) kolam oksidasi,(f) sistem UASB, dan (e) septik tank. Kedua sistem terakhir ini termasuk dalam kategori pengolahan limbah cair secara anaerobik.


a. sistem lumpur aktif

Sistem lumpur aktif adalah sistem pengolahan limbah dengan menggunakan biomassa sehingga menghasilkan lumpur hasil aktifitas mikroorganisme yang kemudian diendapkan. Sehingga sistem ini selalu memiliki dua proses utama yaitu adanya bioreaktor dan bak/tangki pengendapan (sedimentation tank).



Gambar 1. Bioreaktor (ditulis dengan AEROBIC TANK) dan tangki pengendapan SEDIMENTATION TANK), dua proses utama dalam sistem lumpur aktif.

Dalam tangki bioreaktor dialirkan gelembung udara (diaerasi) yang berfungsi dalam proses penguraian oleh mikroorganisme. Proses aerasi ini juga disertai pengadukan sehingga terjadi proses yang hampir sama di semua bagian bak. Suspensi biomassa dalam limbah cair yang diolah ini kemudian diteruskan ke tanki pengendapan dimana terjadi pemisahan antara biomassa dan air. Air hasil olahan ini kemudian dibuang ke lingkungan, sementara biomassa sebagian
dimasukkan kembali dalam bioreaktor dan sisanya dibuang sebagai exess sludge.

Pengolahan limbah cair dengan sistem lumpur aktif didesain dengan berbagai tujuan diantaranya : (1) penyisihan senyawa karbon (oksidasi karbon), (2) penyisihan senyawa nitrogen, (3) penyisihan fosfor dan (4) stabilisasi lumpur secara aerobik simultan.

Penyisihan senyawa karbon (organic matter) adalah proses oksidasi senyawa organik oleh mikroorganisme dibantu oksigen yang menghasilkan gas karbon dioksida. Sementara penyisihan senyawa nitrogen (eliminasi nutrien: nitrogen dan fosfor) dilakukan terutama untuk mencegah terjadinya eutrofikasi pada perairan.

Proses bioreaktor terjadi karena mikroorganisme dalam biomassa menguraikan bahan organik tersebut menjadi air, karbon dioksida dan sludge. Agar proses tersebut berjalan dengan baik maka ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:

  • polutan dalam limbah cair harus kontak dengan
    mikroorganisme
  • suplai oksigen terpenuhi
  • nutnien terpenuhi
  • waktu tinggal (waktu kontak) terpenuhi dan
  • jumlah serta jenis biomassa

Untuk mencapai proses yang sempurna diperlukan pemenuhan kriteria seperti yang disebutkan diatas. Dengan demikian, perancangan desain awal dan operasional sistem berjalan menjadi sangat penting. Parameter yang harus diperhatikan untuk sistem lumpur aktif adalah tingkat pembebanan, konsentrasi biomassa (diukur dari Mixed Liquor Suspended Solids disingkat MLSS), konsentrasi oksigen terlarut, lama waktu aerasi, umur lumpur, dan suplai oksigen.

Sumber Bishof, 1993 dalam Dirjen IKM - Deprin, 2007

Rabu, 18 November 2009

Memahami Osmosis (Keadaan Setimbang Air)


Ultrafiltrasi adalah teknologi water purifier skala menengah (middle treatment) yang berfungsi menahan atau menyaring semua partikel berukuran 0,01 - 0,5 mikron. Cara kerja Ultrafiltration mirip dengan cara kerja Reverse Osmosis. Hanya saja membran RO dapat menyaring partikel sampai ukuran 1/10.000 mikrometer. Untuk memahami cara kerja reverse osmosis kita harus memahami Osmosis, yaitu keadaan setimbang air.





Gambar 3. Membran Semipermeable memisahkan dua jenis konsentrasi larutan

Pada Gambar 3, terdapat membran semipermeable yang memisahkan dua jenis larutan yang berbeda konsentrasi. Sebelah kiri adalah air dan sebelah kanan larutan air dan sukrosa (polisakarida). Molekul-molekul air mengalir dari sebelah kiri ke sebalah kanan atau dari larutan yang kerapatannya rendah ke bagian larutan dengan kerapatan tinggi.

Senin, 16 November 2009

Karakteristik Membran : Mikon Filter, Ultrafiltration & Reverse Osmosis

Teknologi filtrasi air dewasa ini sudah menjadi keharusan dan kebutuhan semua orang. Setiap pendirian bangunan baru baik itu rumah sakit, residensial, industri maupun bangunan komersial lainnya pasti dilengkapi dengan filter air. Hampir tidak ada bangunan yang membutuhkan air bersih di Jakarta tidak menggunakan filter, apalagi jika sumber airnya didapat dari air tanah.

Namun sayangnya filter yang dibuat itu hanya terbatas pada filter penghilang kekeruhan (turbidity removal) dan filter penghilang aktivitas organik (organic removal) yang kita kenal sebagai sand & carbon filter. Fitrasi dengan sand & carbon filter adalah filtrasi tingkat pertama dimana jika requirement air yang dibutuhkan lebih dari itu, maka perlu dilakukan treatment lanjutan.

Gambar 1. Diagram ukuran membran


Salah satu tingkat lanjut dari treatment air adalah mengurangi kadar partikel zat padat dalam air. Penguranan ini memerlukan filter yang dapat menahan ukuran partikel yang diameternya (jika diandaikan bahwa partikel itu berbentuk bola) lebih besar dari lubang filter seperti yang tampak pada Gambar 1. Pada kenyataannya membran yang dipakai oleh masyarakat umum adalah filter dengan ukuran mikrometer/mikron saja tepatnya ukuran 0,1 sampai 10 mikron (1 mikrometer = 1/1.000.000.000 meter).

Mikron filter itu seperti dalam gambar hanya dapat menahan cairan yang mengandung darah, minyak dan bakteri. Padahal syarat air untuk digunakan di rumah sakit misalnya lebih tinggi daripada itu. Misalnya saja untuk air Haemodialyse & laboratorium, dibutuhkan hanya partikel air saja dengan kandungan zat padat terlarut (TDS) tidak melebihi 4 ppm. Artinya dibutuhkan membran atau selaput yang dapat menahan partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil lagi.


Gambar 2. Karasteristik Membran dalam menangkal partikel & mikroorganisme

Pada gambar 2, kita dapat melihat karakteristik membran secara kasar. Mikron filter dapat menahan atau menyaring sebagian besar virus, tetapi meloloskan bakteri suspended solid (zat padat tidak terlarut). Sedangkan Ultrafiltration dapat meloloskan hampir semua jenis mikroorganisme baik bakteri maupun virus. tetapi masih meloloskan partikel-partikel gula dan ion baik valensi satu maupun lebih. Sedangkan Reverse Osmosis hanya meloloskan partikel air saja (H2O).

Minggu, 28 Juni 2009

Ultraviolet light for water treatment

Drinking water is essential for life, but is a valuable and scarce commodity. Lessthan 0.01% of the planet‘s 1.4 billion cubic kilometers of water is easily accessiblefreshwater. Several global mega-trends, like population growth, urbanization andclimate change, are driving water scarcity and public concerns on water quality.According to the World Health Organization (WHO), more than two million people –many of them children – die each year of diarrhoeal diseases that are caused bywater borne pathogens. Access to safe water is one of the big challenges of ourtimes and ultraviolet light for water treatment has become an essential technologyto meet it.



Drinking water is essential for life, but is a valuable and scarce commodity. Lessthan 0.01% of the planet‘s 1.4 billion cubic kilometers of water is easily accessiblefreshwater. Several global mega-trends, like population growth, urbanization andclimate change, are driving water scarcity and public concerns on water quality.According to the World Health Organization (WHO), more than two million people –many of them children – die each year of diarrhoeal diseases that are caused bywater borne pathogens. Access to safe water is one of the big challenges of ourtimes and ultraviolet light for water treatment has become an essential technologyto meet it.

UV Water Disinfection – a Safe Method and Economic AlternativeThe first UV water decontamination was installed in Paris, France as early as 1910.Quartz glass lamps – a development that goes back to the chief developer at Heraeus,Richard Küch (1860 – 1915) - are still used today, but modern high-tech UV lampsand their early predecessors are worlds apart. Today’s UV disinfection is a wellestablishedtechnology. The method is very safe and based on profound scientificknowledge. The real challenge today is to further increase the efficiency and servicelife of the lamps.

Contaminated water can be treated with high energy UV radiation which inactivatesviruses or micro-organisms such as bacteria, yeasts, fungi or even parasites. UV watertreatment has several benefits over other disinfection processes, notably chemicalssuch as chlorine and ozone, or filtration. It does not use chemicals, which makesit environmentally friendly.

The method is not pH-dependent and does not affectthe water’s qualities, like taste, odor or color. Disinfection byproducts (DBPs) withcarcinogenic or toxic effects are not formed. An all-important advantage is the fact,that pathogens cannot build any resistance to UV light. Thus, UV inactivates evenGiardia and the chlorine-resistant Cryptosporidia. UV disinfection has low overallcapital and operating costs, and is easy to maintain and operate.

Removal of Harmful Chemicals – Advanced Oxidation with UV Micropollutants, which include such chemicals as endocrine disrupting compounds,pharmaceuticals and personal-care-products have come into public focus in recentyears and are a serious threat for drinking water quality. In order to decompose thegenerally complex structures (e.g. of steroids or antibiotics) UV radiation is combinedwith powerful chemical oxidants such as ozone or hydrogen peroxide. A processknown as advanced oxidation process (AOP).

Fertilizers, herbicides and pesticidesfrom agriculture are other examples of micropollutants that can be successfullytreated with this method, as is shown in Andijk at Holland’s largest drinking waterreservoir Ijsselmeer.

Spectrum

Ultraviolet radiation covers the wavelength range from 100 to 380 nanometers.The disinfection process uses wavelengths in the UVC range from 240 to 280nanometers, while the oxidation process uses the wavelengths down into the VUVrange below 200 nanometers.
UVC light for technical applications is usually generated by mercury lamps becauseof their high efficiency in terms of electrical energy conversion into UVC light.Commonly, there are two types of mercury lamps used: low pressure and mediumpressure lamps.


Sketch of a typical low
pressure lamp


Sketch of a typical medium
pressure lamp


Low Pressure Lamps
A low pressure lamp comprises of a quartz tube with pinched filaments, is filled withrare gas (some mbar) and mercury or amalgam. The filaments are coated with emitterpaste that facilitates escaping electrons from the filament. A voltage applied acrossthe lamp provides an electrical discharge. The power density of the discharge is low,therefore only a small portion of mercury is evaporated and enters the gas phase. Therare gas acts as a buffer gas and is necessary for maintaining the electrical discharge.Mercury atoms are ionized and excited in the discharge by electron impact. Excitedatoms emit very effectively photons with two wavelengths: 254 nm and 185 nm inthe UV range (often called spectral lines). 185 nm emission can be filtered out bychoosing quartz of suitable transmittance.


Disinfection process

The 254 nm emission is well absorbed by DNA ofall microorganisms and viruses. This absorptionleads to a destruction of the genetic structureof DNA and inhibits the transcription of itsinformation. The microorganisms and viruses arebiologically inactivated, thus 254 nm emission issuitable for disinfection purposes.


AddThis

Bookmark and Share